Model Pembelajaran Projek Based Learning
Model Pembelajaran Projek Based Learning adalah metode pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang kompleks melalui proyek atau tugas yang praktis dan terintegrasi. Model pembelajaran ini juga disebut sebagai model pembelajaran berbasis proyek atau model pembelajaran berbasis tugas
Dalam model ini, siswa bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah nyata, menghasilkan produk yang bermanfaat, atau menyelesaikan proyek. Guru memainkan peran sebagai fasilitator dan mendukung siswa dalam mengembangkan keterampilan, kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
Model Pembelajaran Projek Based Learning menekankan pada keterampilan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan dunia nyata, sehingga mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan yang mungkin dihadapi dalam kehidupan nyata. Selain itu, model ini juga menumbuhkan kreativitas, kritis berpikir, komunikasi, kerja tim, dan kemampuan pemecahan masalah, yang semuanya merupakan keterampilan yang sangat penting untuk keberhasilan di masa depan.
Berikut adalah pandangan beberapa ahli mengenai Model Pembelajaran Projek Based Learning:
- Thomas & Mergendoller (2000) menyatakan bahwa Model Pembelajaran Projek Based Learning adalah metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk menyelesaikan proyek atau tugas tertentu yang berfokus pada penerapan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan dunia nyata.
- Barrows & Tamblyn (1980) mengemukakan bahwa Model Pembelajaran Projek Based Learning adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah dan keterampilan kritis yang dipraktikkan melalui proyek atau tugas yang memerlukan keterlibatan aktif siswa.
- Krajcik & Blumenfeld (2006) menyebutkan bahwa Model Pembelajaran Projek Based Learning adalah metode pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah yang autentik dan memerlukan pemikiran kritis serta kemampuan kolaborasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Maka model pembelajaran projek based learning ini adalah suatu model pembelajaran yang menuntut siswa untuk menyelesaikan proyek atau tugas tertentu yang berfokus pada penerapan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan dunia nyata.
Berikut adalah beberapa langkah-langkah dalam penerapan Model Pembelajaran Projek Based Learning:
- Penentuan topik atau masalah yang akan menjadi fokus proyek atau tugas. Topik harus relevan dengan konteks dunia nyata dan menantang siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari.
- Pembentukan kelompok atau tim kerja. Pembentukan kelompok harus didasarkan pada keterampilan dan minat siswa untuk memaksimalkan kolaborasi dan kerja tim.
- Penjelasan tentang proyek atau tugas yang akan dikerjakan. Penjelasan harus jelas, terstruktur, dan mengarahkan siswa pada tujuan yang spesifik.
- Pemilihan bahan dan sumber belajar yang sesuai dengan topik atau masalah yang akan diselesaikan.
- Pemecahan masalah atau penyelesaian tugas. Siswa bekerja secara aktif dan mandiri atau dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek atau tugas yang diberikan. Guru sebagai fasilitator, membantu siswa dalam pemecahan masalah dan memberikan bimbingan dan umpan balik.
- Presentasi hasil proyek atau tugas. Siswa mempresentasikan hasil proyek atau tugas mereka untuk mendemonstrasikan pemahaman mereka terhadap materi dan kemampuan mereka dalam menyelesaikan proyek atau tugas.
- Evaluasi hasil proyek atau tugas. Evaluasi dapat dilakukan oleh guru, siswa, atau orang lain yang kompeten dalam bidang yang bersangkutan. Evaluasi harus berfokus pada pemenuhan tujuan proyek atau tugas, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, dan hasil belajar yang dicapai.
- Refleksi dan penilaian diri. Siswa melakukan refleksi atas hasil belajar dan kemampuan yang diperoleh selama mengerjakan proyek atau tugas. Penilaian diri juga dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan belajar di masa depan.
- Mendorong siswa untuk aktif dan mandiri dalam belajar.
- Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, kreativitas, kritis berpikir, komunikasi, dan kerja tim.
- Menyediakan pengalaman praktis dan mengarahkan siswa pada situasi dunia nyata.
- Mendorong siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka.
- Memberikan kesempatan untuk belajar secara kolaboratif dan saling membantu dalam kelompok.
- Memerlukan persiapan yang lebih intensif dan waktu yang lebih lama untuk menyiapkan proyek atau tugas.
- Memerlukan pengawasan dan bimbingan yang lebih intensif dari guru.
- Memerlukan perencanaan dan koordinasi yang cermat antara guru dan siswa.
- Tidak semua siswa mungkin memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek atau tugas tertentu.
- Tidak semua topik atau masalah bisa disajikan secara efektif dalam bentuk proyek atau tugas.
Referensi:
Thomas, J. W., & Mergendoller, J. R. 2000. Project-Based Learning: A Handbook for Middle and High School Teachers. Novato, CA: Buck Institute for Education.
Barrows, H. S., & Tamblyn, R. M. 1980. Problem-Based Learning: An Approach to Medical Education. New York: Springer Publishing Company.
Krajcik, J. S., & Blumenfeld, P. C. 2006. Project-based learning. In R. K. Sawyer (Ed.), The Cambridge Handbook of the Learning Sciences (pp. 317-334). Cambridge, UK: Cambridge University Press.