Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh P5 dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Contoh P5 Kurikulum Merdeka dalam Pelaksanaan Pembelajaran di Sekolah

Kemdikbudristek telah merilis kurikulum terbaru yang dikenal sebagai Kurikulum Merdeka. Salah satu muatan di dalamnya adalah P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Untuk membantu tingkat pemahaman guru-guru yang sedang menjalankan Kurikulum Merdeka di sekolah, berikut beberapa contoh P5 dalam rangka pelaksanaan pembelajaran:

Sebelumnya, penting bagi para guru untuk memahami apa itu Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dalam Kurikulum Merdeka, Profil Pelajar Pancasila menjadi tujuan dari berbagai strategi dan metode dalam pembelajaran.

Contoh P5 Kurikulum Merdeka dalam Pelaksanaan Pembelajaran:

1. Ningsih, Peserta Didik, Sumbawa Barat

Ningsih, seorang siswa SMP, tinggal di desa nelayan gurita. Di sekolah, guru Ningsih merancang projek profil bertopik "Detektif Gurita." Ningsih mengeksplorasi segala hal tentang dunia gurita, mulai dari karakteristik dan cara hidup gurita, hingga bagaimana gurita mempengaruhi kesejahteraan masyarakat desanya.

Dengan bimbingan guru, Ningsih dan teman-teman sekelasnya bersama-sama mengembangkan kreasi pangan olahan gurita untuk memanfaatkan gurita yang tidak laku. Melalui projek profil ini, Ningsih dan teman-teman berkesempatan mengasah dimensi Kreatif dan Gotong Royong.

2. Pak Aso, Pendidik, Bandung

Pak Aso, seorang guru SLB, mengamati bahwa siswanya suka minum teh manis tetapi belum bisa membuat sendiri. Oleh karena itu, Pak Aso merancang projek profil bertema Kewirausahaan untuk mengembangkan dimensi Mandiri, berjudul "Kita Suka Teh Manis."

Siswa belajar mengenal alat dan bahan, menentukan ukuran gula dan air yang digunakan, menuangkan air dalam gelas, hingga menyajikan teh sendiri. Projek profil ini juga melibatkan siswa berjualan teh manis pada pameran, yang berhasil meningkatkan keterampilan kewirausahaan mereka.

3. Bu Mondang, Kepala Satuan Pendidikan, Medan

Bu Mondang, sebagai kepala satuan pendidikan, prihatin dengan kasus perundungan di SMA yang dipimpinnya terhadap siswa dengan etnis minoritas. Dia berkoordinasi dengan Tim Fasilitator Projek Profil SMA dan merancang projek profil bertema "Sayangi Diri Sayangi Sesama," yang menyasar dimensi Kebhinnekaan Global.

Melalui dialog antarsiswa dan kehadiran narasumber dari komunitas lintas-etnis, projek profil ini berhasil menghilangkan ketegangan antaretnis dan menumbuhkan empati serta rasa persatuan di SMA yang dipimpin oleh Bu Mondang.

4. Bu Reina, Komite Sekolah, Surakarta

Bu Reina adalah pengurus komite di SMK tempat puteranya bersekolah. Ia mendukung inisiatif Tim Fasilitator Projek Profil untuk membuat projek profil bertema Kebekerjaan. Siswa melakukan kunjungan ke industri untuk merespons masalah 50% lulusan SMK yang belum diterima bekerja karena kurangnya budaya kerja yang baik.

Dengan bantuan dana dari komite, siswa mendapatkan pengalaman di dunia industri dan menerapkan budaya kerja yang baik. Projek profil ini berhasil mengembangkan dimensi Mandiri dan Gotong-Royong pada siswa.

P5 dalam Kurikulum Merdeka:

P5 dalam Kurikulum Merdeka adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yaitu kegiatan kokurikuler berbasis projek. Kegiatan ini dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan peserta didik dan guru berada. Kolaborasi dengan lingkungan sekitar serta kerjasama dengan orangtua peserta didik dan komponen sekolah lainnya juga menjadi kunci kesuksesan projek profil ini. Semoga penjelasan tentang contoh P5 kurikulum merdeka ini bermanfaat bagi teman-teman guru semua.