Download Modul Ajar Seni Teater Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Seni Teater di sekolah, terutama pada tingkat setara SMP, memiliki tujuan yang berbeda daripada melatih siswa menjadi seniman atau praktisi teater profesional. Sebagai bagian dari kurikulum sekolah, Seni Teater bertindak sebagai alat pembelajaran. Evaluasi terhadap karya seni yang dihasilkan oleh siswa tidak seharusnya digunakan sebagai standar untuk mengukur efektivitas pembelajaran Seni Teater, karena fokus utama pembelajaran ini bukanlah hasil akhirnya. Tujuan sebenarnya adalah agar siswa dapat memahami Seni Teater dan menguasai keterampilan dasar bermain peran, dengan penekanan yang lebih besar pada tingkat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Seni Teater.

Selain itu, pembelajaran Seni Teater juga berperan dalam membiasakan siswa dengan sikap tanggung jawab, kemandirian, toleransi, dan empati. Ini melibatkan proses pembiasaan siswa untuk mengenali kapan mereka perlu bekerja secara mandiri dan kapan mereka harus bekerja dalam kerja kelompok. Ini sesuai dengan prinsip-proinsip yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila, yang bertujuan untuk membangkitkan kesadaran dan keinginan siswa untuk mewujudkan nilai-nilai kebaikan dalam sikap dan tindakan mereka.

Seni Teater juga memberikan ruang bagi siswa untuk melatih kemampuan mereka dalam mewujudkan nilai-nilai sosial. Sifat kolaboratif Seni Teater menekankan pentingnya untuk meleburkan egoisme dan mempromosikan semangat gotong royong. Ini berarti siswa harus belajar mendengarkan pendapat orang lain, bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, dan mengendalikan temperamen serta kepentingan pribadi mereka. Meskipun pembelajaran Seni Teater tidak secara eksplisit mengajar tentang sifat manusia sebagai makhluk sosial, praktik dan disiplin dalam seni ini membimbing siswa untuk memahami bagaimana bersikap sebagai sahabat bagi sesama dan guru mereka saat bekerja sama dan belajar mencapai tujuan bersama.

Selain aspek sosial, Seni Teater juga memberikan kontribusi dalam pengembangan disiplin berpikir siswa. Melalui pengamatan, studi literatur, dan diskusi, siswa diajarkan untuk melakukan analisis kritis terhadap segala aspek Seni Teater. Kemampuan berpikir kritis dan analitis ini memungkinkan siswa untuk mendalaminya dengan cerdas, memahami setiap fenomena yang mereka temui, dan kemudian mengungkapkannya secara kreatif melalui penampilan mereka, yang bisa mengundang perhatian dan membangkitkan empati penonton. Dengan demikian, siswa juga menunjukkan sifat manusia sebagai pencipta (homo creator) melalui kemampuan mereka dalam mengekspresikan diri mereka dan mengatasi berbagai tantangan dalam proses pembelajaran Seni Teater.

Secara keseluruhan, Seni Teater di sekolah memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa, mempromosikan keterampilan sosial, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta kreatif siswa dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Ini mencerminkan pendekatan pendidikan Seni Teater yang lebih luas daripada sekadar menciptakan karya seni, tetapi lebih pada pengembangan pribadi dan kemampuan berpikir siswa.