Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengevaluasi Program Adiwiyata di Sekolah: Memilih Model Evaluasi yang Tepat Berdasarkan Identifikasi Masalah Pelaksanaan


Diskusi 5 Evaluasi Program Pendidikan

Program Adiwiyata merupakan salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah terhadap pelestarian lingkungan hidup. Program ini dibentuk sebagai jembatan untuk mengedukasi masyarakat tentang lingkungan hidup. Selain itu, melalui program tersebut dapat diciptakan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. 

Bila Anda ditugasi untuk mengevaluasi program Adiwiyata di sekolah Anda: 

  1. Menurut Anda apakah ada masalah dalam pelaksanaaan program Adiwiyata di sekolah Anda? Identifikasi masalah tersebut.
  2. Pilih model evaluasi yang paling tepat untuk mengevaluasi pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah Anda berdasarkan masalah yang telah Anda identifikasi.
  3. Jelaskan mengapa menurut Anda model evaluasi yang Anda pilih tersebut yang paling tepat!

JAWABAN:

Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (2016), Program Adiwiyata adalah program yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan tujuan untuk membangun kesadaran dan pengetahuan tentang lingkungan hidup di kalangan peserta didik dan masyarakat, serta mendorong terciptanya sekolah-sekolah yang ramah lingkungan.

Tujuan program Adiwiyata di sekolah adalah untuk meningkatkan kesadaran peserta didik dan masyarakat tentang pentingnya kelestarian lingkungan hidup, sehingga dapat memelihara dan menjaga lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan dan program ini juga bertujuan untuk mengembangkan prilaku dan sikap positif terhadap lingkungan hidup serta meningkatkan partisipasi peserta didik dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2016). 

Jadi dengan program Adiwiyata, diharapkan sekolah dapat menjadi contoh bagi masyarakat sekitar dalam mengelola lingkungan hidup secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Bila Anda ditugasi untuk mengevaluasi program Adiwiyata di sekolah Anda: 

1. Menurut Anda apakah ada masalah dalam pelaksanaaan program Adiwiyata di sekolah Anda? Identifikasi masalah tersebut.

Suharsimi Arikunto (2010) dalam bukunya "Evaluasi Program Pendidikan" menyebutkan beberapa masalah yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah, antara lain:
  • Masalah kurangnya dukungan dan komitmen dari pihak sekolah, terutama kepala sekolah dan guru dalam pelaksanaan program Adiwiyata.
  • Masalah terkait kurangnya sumber daya, baik dalam bentuk dana, tenaga, maupun sarana dan prasarana yang memadai.
  • Masalah terkait pelaksanaan program yang tidak terstruktur dan kurang terorganisir.
  • Masalah terkait kurangnya koordinasi antara pihak sekolah dan stakeholder terkait, seperti instansi pemerintah dan masyarakat.
Untuk mengidentifikasi masalah dalam pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah, Arikunto menyarankan beberapa langkah, yaitu:
  • Pengumpulan data dan informasi tentang program Adiwiyata yang telah dilaksanakan, seperti tujuan, sasaran, kebijakan, dan prosedur yang ada di sekolah.
  • Analisis data yang telah dikumpulkan, untuk mengetahui sejauh mana program Adiwiyata di sekolah telah terlaksana dan sejauh mana kebijakan dan prosedur tersebut terintegrasi dalam pelaksanaannya.
  • Wawancara dengan pihak sekolah dan stakeholder terkait, seperti instansi pemerintah dan masyarakat, untuk mengetahui sejauh mana dukungan dan komitmen yang diberikan serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Adiwiyata.
  • Pengamatan langsung terhadap pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah, untuk mengetahui sejauh mana program tersebut dapat berjalan dengan baik dan efektif.
Jadi, jika terdapat masalah dalam pelaksanaan program tersebut, maka untuk mengidentifikasi masalah tersebut, dapat dilakukan beberapa langkah seperti:
  • Melakukan pengumpulan data terkait pelaksanaan program Adiwiyata, seperti data dokumen program, observasi, dan wawancara dengan stakeholder terkait.
  • Melakukan analisis data yang telah terkumpul untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam pelaksanaan program Adiwiyata.
  • Membuat rekomendasi perbaikan yang sesuai dengan masalah yang telah diidentifikasi.

2. Pilih model evaluasi yang paling tepat untuk mengevaluasi pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah Anda berdasarkan masalah yang telah Anda identifikasi.

Dalam hal ini, evaluasi program dengan model CIPP (Context, Input, Process, Product) bisa digunakan untuk mengevaluasi program Adiwiyata di sekolah dan mengatasi masalah yang dihadapi. Model CIPP merupakan salah satu model evaluasi yang melibatkan empat komponen utama yaitu konteks, input, proses, dan produk.

Berikut ini adalah rincian tahapan evaluasi program Adiwiyata di sekolah berdasarkan model CIPP:

Konteks (Context)

  • Mengidentifikasi tujuan program Adiwiyata di sekolah
  • Meninjau kebijakan dan regulasi terkait program Adiwiyata di sekolah
  • Menganalisis kondisi lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar

Input

  • Mengidentifikasi sumber daya yang tersedia untuk program Adiwiyata di sekolah, termasuk dana, tenaga, sarana dan prasarana
  • Mengevaluasi ketersediaan dan kualitas sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah

Proses (Process)

  • Mengamati dan mengevaluasi pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah
  • Menilai efektivitas koordinasi antara pihak sekolah dan stakeholder terkait dalam pelaksanaan program Adiwiyata
  • Wawancara dengan pihak sekolah dan stakeholder terkait, seperti instansi pemerintah dan masyarakat, untuk mengetahui dukungan dan komitmen yang diberikan serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Adiwiyata
  • Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah

Produk (Product)

  • Mengevaluasi hasil dan dampak dari pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah, termasuk pengurangan limbah, penghematan energi, dan peningkatan kesadaran lingkungan
  • Menilai keberhasilan program Adiwiyata dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan di sekolah
  • Memberikan rekomendasi perbaikan program Adiwiyata di sekolah berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan.

3. Jelaskan mengapa menurut Anda model evaluasi yang Anda pilih tersebut yang paling tepat!

Model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) ini, telah digunakan secara luas dalam penilaian dan evaluasi program di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Dalam konteks program Adiwiyata di sekolah, model ini sangat tepat digunakan karena melibatkan empat dimensi yang saling terkait untuk mengevaluasi sebuah program.

Menurut Stufflebeam (2000), salah satu ahli evaluasi pendidikan yang mengembangkan model CIPP, evaluasi program pendidikan harus mencakup empat elemen tersebut agar dapat memberikan informasi yang lengkap dan akurat tentang keefektifan program. 

Context atau konteks adalah dimensi yang mengevaluasi lingkungan atau kondisi yang mempengaruhi pelaksanaan program. Input adalah dimensi yang mengevaluasi sumber daya, kebijakan, dan rencana yang terkait dengan program. 

Process adalah dimensi yang mengevaluasi implementasi program, termasuk cara program dijalankan dan interaksi antara pengguna program. Product adalah dimensi yang mengevaluasi hasil atau dampak program.

Maka dengan menggunakan model CIPP, evaluasi program Adiwiyata di sekolah dapat dilakukan secara terstruktur dan sistematis, sehingga dapat membantu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan program Adiwiyata di sekolah.

Referensi:

Arikunto, S. 2010. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. PT. Bumi Aksara.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 2016. Buku Panduan Adiwiyata: Menuju Sekolah Ramah Lingkungan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Stufflebeam, D. L. 2000. The CIPP model for evaluation. Evaluation models: Viewpoints on educational and human services evaluation, 279-317.

Sugiyono. 2019. Evaluasi Program Pendidikan: Dilengkapi Contoh Konsep, Model, dan Prosedur. Alfabeta.