Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Kelebihan dan Kekurangan dari Teori Behavioristik?


Kelebihan Teori Behavioristik

Adapun kelebihan teori behavioristik menurut Domjan, M. (2018) adalah sebagai berikut:

  • Objektif dan Terukur: Teori ini fokus pada perilaku yang dapat diobservasi dan diukur secara objektif.
  • Aplikabilitas Praktis: Konsepnya dapat diterapkan dengan mudah dalam situasi pembelajaran dan modifikasi perilaku.
  • Dapat Digunakan untuk Menangani Masalah Spesifik: Cocok untuk mengatasi masalah perilaku tertentu melalui pemberian reinforcement atau hukuman.
Hal serupa juga diungkap oleh Skinner (1953) bahwa kelebihan teori behavioristik yaitu:

  • Efektif untuk mengajarkan keterampilan dan kemampuan yang spesifik. Teori behavioristik menekankan pada praktik dan pengulangan, sehingga efektif untuk mengajarkan keterampilan dan kemampuan yang spesifik, seperti cara mengoperasikan mesin, cara bermain alat musik, atau cara mengendarai mobil.
  • Mudah dipahami dan diterapkan. Teori behavioristik memiliki prinsip-prinsip yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga mudah diterapkan dalam pembelajaran.
  • Dapat diukur dan diuji. Hasil pembelajaran dalam teori behavioristik dapat diukur dan diuji secara objektif, sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran.

Kelebihan dari teori Behavioristik adalah pendekatannya yang objektif dan terukur. Teori ini memfokuskan pada perilaku yang dapat diamati dan diukur sehingga memberikan dasar ilmiah yang kuat dalam menjelaskan bagaimana individu belajar dan berinteraksi dengan lingkungan mereka (Gagne, 1977). Hal ini juga memungkinkan adanya prediksi dan kontrol terhadap perilaku manusia, sehingga dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk di bidang pendidikan dan pengembangan diri.

Kekurangan  Teori Behavioristik

Adapun kekurangan teori behavioristik menurut Domjan, M. (2018) adalah sebagai berikut:

  • Ignores Aspek Kognitif dan Emosional: Tidak mempertimbangkan proses kognitif dan aspek emosional individu.
  • Generalisasi yang Terlalu Sederhana: Beberapa kritikus menganggap teori ini terlalu menyederhanakan kompleksitas pembelajaran manusia.
  • Kurang Mempertimbangkan Konteks Sosial: Tidak memperhitungkan faktor-faktor sosial yang dapat memengaruhi pembelajaran.

Teori behavioristik juga memiliki beberapa kekurangan, menurut Bruner (1966) di antaranya:
  • Hanya berfokus pada perilaku yang tampak. Teori behavioristik hanya berfokus pada perilaku yang tampak, sehingga tidak dapat menjelaskan perubahan perilaku yang tidak tampak, seperti perubahan sikap atau nilai.
  • Tidak memperhatikan aspek kognitif. Teori behavioristik tidak memperhatikan aspek kognitif, seperti proses berpikir dan pemecahan masalah.
  • Dapat menimbulkan perilaku yang kaku. Pembelajaran yang berorientasi pada teori behavioristik dapat menimbulkan perilaku yang kaku, karena siswa hanya terfokus pada hasil akhir, tanpa memperhatikan proses pembelajarannya.
Menurut Santrock, J.W. (2007), kekurangan pendekatan behavioristik ini cenderung mengabaikan faktor internal atau pemikiran yang mempengaruhi perilaku individu. Selain itu, pendekatan ini juga dianggap terlalu mekanistik dan tidak mengakui kompleksitas manusia sebagai makhluk sosial. 

Kesimpulan

Jadi, teori behavioristik memiliki beberapa kelebihan, seperti efektif untuk mengajarkan keterampilan dan kemampuan yang spesifik, mudah dipahami dan diterapkan, serta dapat diukur dan diuji. Namun, teori behavioristik juga memiliki beberapa kekurangan, seperti hanya berfokus pada perilaku yang tampak, tidak memperhatikan aspek kognitif, dan dapat menimbulkan perilaku yang kaku.

Referensi:

  • Bruner, J.S. (1966). Toward a theory of instruction. Cambridge, MA: Harvard University Press.
  • Domjan, M. (2018). The principles of learning and behavior. Nelson Education
  • Gagne, E.D. (1977). The conditions of learning (4th ed.). New York: Holt, Rinehart and Winston.
  • Omon, A., & Rusli, R. K. (2017). Teori Belajar Dan Pembelajaran. DIDAKTIKA TAUHIDI: diakses di https://ojs.unida.ac.id/jtdik/article/viewFile/302/173
  • Santrock, J.W. (2007). Educational psychology (2nd ed.). New York: McGraw-Hill.
  • Skinner, B.F. (1953). Science and human behavior. New York: Macmillan.