Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fungsi Asesmen Diagnostik Bagi Guru dalam pembelajaran


Asesmen diagnostik
adalah penilaian yang digunakan oleh guru atau pendidik untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang dialami oleh peserta didik dalam menguasai materi atau kompetensi tertentu serta penyebabnya. 

Fungsi asesmen diagnostik dalam pembelajaran secara umum adalah untuk:

  • Mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami siswa. Asesmen diagnostik dapat membantu guru untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa, baik dalam hal pemahaman konsep, keterampilan, maupun sikap. Dengan mengetahui kesulitan belajar siswa, guru dapat memberikan intervensi yang tepat untuk membantu siswa mengatasi kesulitan tersebut.
  • Menentukan tindak lanjut pembelajaran. Berdasarkan hasil asesmen diagnostik, guru dapat menentukan tindak lanjut pembelajaran yang tepat untuk siswa. Tindak lanjut pembelajaran dapat berupa remedial, pengayaan, atau perbaikan strategi pembelajaran.
  • Meningkatkan kualitas pembelajaran. Asesmen diagnostik dapat membantu guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan mengetahui kelemahan belajar siswa, guru dapat merancang pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.

Fungsi asesmen diagnostik bagi guru:

  • Membantu guru untuk mengetahui kelemahan belajar siswa
  • Membantu guru untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran
  • Membantu guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

Fungsi asesmen diagnostik bagi siswa:

  • Memberikan informasi kepada siswa tentang kelemahan dan kelebihannya dalam belajar
  • Membantu siswa untuk memperbaiki proses belajarnya
  • Memotivasi siswa untuk belajar lebih baik

Asesmen diagnostik dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti tes, observasi, wawancara, dan portofolio. Dalam pelaksanaannya, asesmen diagnostik harus dilakukan dengan cermat dan objektif agar hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.