Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk
Coba diskusikan kekurangan dan kelebihan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk!
Jawaban:
Pemahaman mengenai kecerdasan yang dimiliki manusia dalam konteks belajar merupakan sesuatu yang penting. Menurut Gardner (dalam Yuberti, 2014), intelligence (kecerdasan ) merupakan kemampuan untuk menghasilkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang beragam dan dalam situasi yang nyata.
Gardner (dalam Suciati dkk, 2019) menyatakan bahwa kecerdasan itu tidak hanya kemampuan Bahasa dan logika matematika saja tetapi juga beberapa kemampuan lain, yang disebut kecerdasan majemuk.
Gardner dalam Yuberti (2014) menyebutkan bahwa suatu kemampuan disebut kecerdasan majemuk jika:
- Menunjukkan kemahiran dan keterampilan seseorang dalam memecahkan persoalan dan kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya.
- Ada unsur pengetahuaan dan keahlian,
- Bersifat universal harus berlaku bagi banyak orang,
- Kemampuan itu dasarnya adalah unsur biologis, yaitu, karena otak seseorang, bukan karena latihan atau training,
- Kemampuan itu sudah ada sejak lahir, meskipun dalam pendidikan dapat dikembangkan.
Sembilan kecerdasan yang disimpulkan Gardner (dalam Yuberti, 2014) adalah:
- Keceerdasan linguistic
- Kecerdasan Logis- Matematis
- Kecerdasan spasial
- Kecerdasan musical
- Kecerdasan naturalis
- Kecerdasan kinestetik-jasmani
- Kecerdasan antar pribadi
- Kecerdasan intrapribadi (dalam diri sendiri)
- Kecerdasan eksistensialis
Menurut Suciati dkk (2019), adapun kelebihan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk sebagai berikut:
- Guru mulai membiasakan diri memperlakukan peserta didiknya dengan lebih baik, karena masing-masing memiliki kelebihan sehingga dapat dimanfaatkan agar memudahkannya belajar.
- Guru dapat memberikan suasana pembelajaran yang autentik berdasarkan kebutuhan, minat dan bakat peserta didik.
- Keterlibatan orang tua dan komunitas menjadi meningkat seperti jadi penilai atau penonton saat mendemonstrasikan karya mereka
- Peserta didik memiliki kesempatan untuk menunjukkan dan saling berbagi kekuatan.
- Guru mengajar dengan tujuan agar siswa mendapat pemahaman atas pertimbangan minat dan bakat.
Sementara kekurangannya menurut Suciati dkk (2019) adalah:
- Pendeketan ini tidak mendorong pendidik untuk mengajarkan core knowledge (pengetahuan inti).
- Teori ini bukan hal baru.
- Multiple intelligence ini dipengaruhi oleh budaya
- Sulit menentukan standar nasional
- Tidak praktis, sulit direalisasi secara optimal.
Referensi:
Suciati, dkk. 2019. Materi Pokok Integrasi Teori dan Praktek Pembelajaran. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Yuberti. 2014. Teori Pembelajaran dan Pengembangan Bahasa Ajar dalam Pendidikan. Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja (AURA)