Kisi-kisi soal PPPK Guru 2023 : Teori belajar Gagne, Taksonomi Bloom dan perkembangannya
Teori Belajar Gagne
Teori belajar Gagne adalah teori belajar yang menjelaskan bagaimana orang belajar. Teori ini dikembangkan oleh Robert M. Gagne pada tahun 1960-an. Teori Gagne didasarkan pada asumsi bahwa pembelajaran adalah proses perubahan perilaku yang dihasilkan dari pengalaman.
Gagne mengemukakan bahwa pembelajaran terjadi melalui delapan peristiwa belajar, yaitu:
- Atensi: Peserta didik harus memperhatikan stimulus atau informasi yang diberikan.
- Proses Informasi: Peserta didik harus memproses informasi yang diterimanya.
- Retensi: Peserta didik harus menyimpan informasi yang telah diprosesnya.
- Retrieve: Peserta didik harus dapat mengakses informasi yang telah disimpannya.
- Generalisasi: Peserta didik harus dapat menggunakan informasi yang telah dipelajarinya dalam situasi baru.
- Performa: Peserta didik harus dapat menampilkan perilaku yang baru dipelajarinya.
- Umpan Balik: Peserta didik harus menerima umpan balik tentang kinerjanya.
- Penguatan: Peserta didik harus diberi penguatan untuk mendorongnya belajar lebih lanjut.
Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom adalah taksonomi yang mengklasifikasikan hasil belajar menjadi enam tingkatan, yaitu:
- Pengetahuan: Kemampuan mengingat atau mengenali informasi.
- Pemahaman: Kemampuan memahami makna informasi.
- Aplikasi: Kemampuan menggunakan informasi dalam situasi baru.
- Analisis: Kemampuan menguraikan informasi menjadi bagian-bagiannya.
- Evaluasi: Kemampuan menilai informasi berdasarkan kriteria tertentu.
- Penciptaan: Kemampuan menghasilkan sesuatu yang baru.
Taksonomi Bloom pertama kali dikembangkan oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Taksonomi ini telah mengalami beberapa revisi, yaitu pada tahun 2001 oleh Lorin Anderson dan David Krathwohl.
Perkembangan Taksonomi Bloom
Pada tahun 2001, Lorin Anderson dan David Krathwohl melakukan revisi terhadap taksonomi Bloom. Revisi ini dilakukan untuk memperjelas dan menyederhanakan taksonomi Bloom.
Perubahan yang dilakukan dalam revisi taksonomi Bloom antara lain:
- Tahap pengetahuan diubah menjadi tahap mengingat dan memahami.
- Tahap aplikasi diubah menjadi tahap menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.
- Tahap evaluasi diubah menjadi tahap mengevaluasi dan mencipta.
Perubahan ini dilakukan untuk memperjelas perbedaan antara tahap-tahap tersebut. Selain itu, perubahan ini juga dilakukan untuk mempermudah penggunaan taksonomi Bloom dalam pembelajaran.
Taksonomi Bloom digunakan untuk:
- Pengembangan Kurikulum: Membantu dalam menentukan konten dan keterampilan yang perlu dikuasai oleh peserta didik, sesuai dengan tingkat kemahiran yang diinginkan, misalnya, dari tingkat dasar hingga tingkat evaluasi kompetensi.
- Perencanaan Pembelajaran: Memastikan bahwa pembelajaran mencakup berbagai keterampilan kognitif, dimulai dari tingkat mengingat hingga evaluasi atau penciptaan.
- Desain Penilaian: Mengkategorikan soal tes dan tugas berdasarkan tingkat keterampilan kognitif yang diperlukan.
- Tujuan Instruksional: Menetapkan tujuan yang jelas dan terukur tentang apa yang harus diketahui dan mampu dilakukan oleh peserta didik pada akhir kursus, pelajaran, atau modul.
- Mendorong Berpikir Tingkat Tinggi: Memastikan bahwa pelatihan mencakup lebih banyak tugas yang memerlukan analisis, sintesis, dan evaluasi.
Dalam Taksonomi Bloom, ada tiga domain pembelajaran:
1. Domain Kognitif: Melibatkan kemampuan intelektual, seperti mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, evaluasi, dan membuat pengetahuan.
2. Ranah Afektif: Melibatkan perasaan, emosi, pengembangan nilai, dan apresiasi terhadap mata pelajaran atau tujuan, serta pemahaman nilai-nilai pribadi dan hubungannya dengan mata pelajaran.
3. Domain Psikomotor: Melibatkan keterampilan fisik, seperti refleks, koordinasi, kontrol motorik halus, dan berbagai aktivitas fisik.
Dalam domain kognitif, terdapat enam tingkat pemikiran yang berbeda dalam hierarki:
- Ingat: Kemampuan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari.
- Memahami: Kemampuan untuk memahami konsep dan prinsip yang mendasari informasi.
- Menerapkan: Kemampuan untuk menggunakan informasi dalam situasi praktis.
- Menganalisa: Kemampuan untuk mengurai informasi menjadi komponen-komponennya dan mengidentifikasi hubungan antara komponen-komponen tersebut.
- Evaluasi: Kemampuan untuk mengevaluasi informasi, argumen, atau situasi berdasarkan kriteria tertentu.
- Membuat: Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru berdasarkan pemahaman dan pengetahuan yang telah diperoleh.
Tingkatan ini membantu pengajar merencanakan pembelajaran yang progresif, dimulai dari tingkat lebih rendah dan bergerak ke tingkat lebih tinggi untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam.
Penerapan Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom dapat digunakan untuk merancang pembelajaran yang efektif. Dengan menggunakan taksonomi Bloom, guru dapat menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu, guru juga dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan taksonomi Bloom dalam pembelajaran:
- Tahap pengetahuan: Guru memberikan kuis untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengingat atau mengenali informasi.
- Tahap pemahaman: Guru meminta siswa untuk menjelaskan makna suatu konsep.
- Tahap aplikasi: Guru meminta siswa untuk menggunakan informasi dalam situasi baru.
- Tahap analisis: Guru meminta siswa untuk menguraikan informasi menjadi bagian-bagiannya.
- Tahap evaluasi: Guru meminta siswa untuk menilai informasi berdasarkan kriteria tertentu.
- Tahap penciptaan: Guru meminta siswa untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
Dengan menerapkan taksonomi Bloom dalam pembelajaran, guru dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
Mengapa taksonomi Bloom penting?
Taksonomi Bloom memiliki signifikansi dalam pengembangan pembelajaran dan perancangan kurikulum. Ini membantu menciptakan tujuan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memahami materi secara lebih mendalam. Selain itu, taksonomi ini juga berperan penting bagi mereka yang bertugas merancang kursus pelatihan.
Pemahaman konsep dan cara kerja taksonomi ini memiliki manfaat dalam menyusun kursus secara efektif dan merancang tujuan pembelajaran yang sesuai. Pendekatan yang efektif adalah memulai dengan menyampaikan informasi kepada peserta didik dan memastikan bahwa mereka memahaminya. Seiring perkembangan kursus, langkah demi langkah, peserta didik diajak untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh, menganalisis ide-ide tertentu, dan seterusnya.
Dalam membuat tujuan pembelajaran untuk suatu kursus, menggunakan kata kerja dari kategori dan tingkat yang diinginkan untuk dicapai oleh peserta didik akan membantu mengarahkan penyusunan konten yang sesuai dengan kemampuan peserta. Misalnya, jika tujuan pembelajaran adalah agar peserta dapat memiliki pemahaman dasar tentang Domain Kognitif pada tingkat pertama (yaitu kemampuan mengingat) dari tiga domain Taksonomi Bloom setelah membaca blog ini, maka tujuan pembelajaran bisa dirumuskan sebagai berikut: "Setelah membaca blog ini, peserta harus mampu mengidentifikasi domain Taksonomi Bloom."
Melalui pendekatan hierarkis ini, peserta didik akan siap untuk mempelajari tingkat selanjutnya setelah mereka menguasai tingkat sebelumnya, dan pada akhirnya, mereka akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran tersebut. Pendekatan ini terbukti efektif dalam pelatihan dan memastikan bahwa peserta memahami sepenuhnya semua informasi dan keterampilan yang harus mereka kuasai.
Selain itu, taksonomi Bloom juga membantu dalam merancang penilaian. Dengan mempertimbangkan pertanyaan dan tugas yang sesuai dengan setiap tingkat, perancang kursus dapat menyusun tugas yang relevan untuk peserta didik sehingga mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran pada tingkat tertentu. Ini juga membantu instruktur memahami kapan peserta didik siap untuk melanjutkan ke tujuan berikutnya ketika mereka merasa nyaman dengan pertanyaan atau masalah yang berhubungan dengan tingkat sebelumnya.
Berikut adalah 15 soal pilihan ganda untuk kisi-kisi soal PPPK Guru 2023 tentang Teori belajar Gagne, Taksonomi Bloom dan perkembangannya beserta kunci jawabannya:
A. Benjamin S. Bloom
B. Robert M. Gagne
C. Lorin Anderson
D. David Krathwohl
Jawaban: B. Robert M. Gagne
2. Berapa jumlah peristiwa belajar dalam Teori Gagne?
A. Enam
B. Tujuh
C. Delapan
D. Sembilan
Jawaban: C. Delapan
3. Apa yang harus dilakukan peserta didik pada tahap "Retrieve" dalam Teori Gagne?
A. Memproses informasi
B. Menampilkan perilaku baru
C. Menggunakan informasi dalam situasi baru
D. Mengakses informasi yang telah disimpan
Jawaban: D. Mengakses informasi yang telah disimpan
4. Apa yang dimaksud dengan "Umpan Balik" dalam Teori Gagne?
A. Proses mengingat informasi
B. Menerima umpan balik tentang kinerja
C. Menerapkan informasi dalam situasi baru
D. Menilai informasi berdasarkan kriteria tertentu
Jawaban: B. Menerima umpan balik tentang kinerja
5. Siapakah yang mengembangkan Taksonomi Bloom?
A. Robert M. Gagne
B. Benjamin S. Bloom
C. Lorin Anderson
D. David Krathwohl
Jawaban: B. Benjamin S. Bloom
6. Berapa jumlah tingkatan dalam Taksonomi Bloom?
A. Lima
B. Enam
C. Tujuh
D. Delapan
Jawaban: B. Enam
7. Apa yang dimaksud dengan tingkatan "Analisis" dalam Taksonomi Bloom?
A. Kemampuan mengingat informasi
B. Kemampuan memahami makna informasi
C. Kemampuan mengurai informasi menjadi bagian-bagian
D. Kemampuan mengevaluasi informasi
Jawaban: C. Kemampuan mengurai informasi menjadi bagian-bagian
8. Apa yang dimaksud dengan "Domain Kognitif" dalam Taksonomi Bloom?
A. Melibatkan keterampilan fisik
B. Melibatkan kemampuan intelektual
C. Melibatkan perasaan dan emosi
D. Melibatkan nilai-nilai pribadi
Jawaban: B. Melibatkan kemampuan intelektual
9. Apa yang dimaksud dengan "Domain Psikomotor" dalam Taksonomi Bloom?
A. Melibatkan keterampilan fisik
B. Melibatkan kemampuan intelektual
C. Melibatkan perasaan dan emosi
D. Melibatkan nilai-nilai pribadi
Jawaban: A. Melibatkan keterampilan fisik
10. Apa yang dimaksud dengan "Tahap Mencipta" dalam Taksonomi Bloom?
A. Kemampuan mengingat informasi
B. Kemampuan memahami makna informasi
C. Kemampuan menghasilkan sesuatu yang baru
D. Kemampuan mengevaluasi informasi
Jawaban: C. Kemampuan menghasilkan sesuatu yang baru
11. Manfaat utama dari Taksonomi Bloom dalam pengembangan kurikulum adalah:
A. Mengatur peristiwa belajar
B. Mengidentifikasi domain afektif
C. Menetapkan tujuan pembelajaran
D. Memproses informasi
Jawaban: C. Menetapkan tujuan pembelajaran
12. Tahap apa dalam Teori Gagne yang memerlukan peserta didik untuk menggunakan informasi dalam situasi baru?
A. Proses Informasi
B. Generalisasi
C. Performa
D. Penguatan
Jawaban: B. Generalisasi
13. Revisi terhadap Taksonomi Bloom oleh Lorin Anderson dan David Krathwohl dilakukan pada tahun:
A. 1956
B. 1960
C. 2001
D. 2010
Jawaban: C. 2001
14. Salah satu perubahan dalam revisi Taksonomi Bloom oleh Lorin Anderson dan David Krathwohl adalah menggabungkan beberapa tahap menjadi satu. Tahap mana yang digabung dalam revisi tersebut?
A. Pengetahuan dan Pemahaman
B. Aplikasi dan Analisis
C. Evaluasi dan Penciptaan
D. Retrieve dan Generalisasi
Jawaban: B. Aplikasi dan Analisis
15. Bagaimana Taksonomi Bloom dapat membantu dalam perencanaan pembelajaran?
A. Mengkategorikan soal tes
B. Menentukan konten kurikulum
C. Mengatur peristiwa belajar
D. Menetapkan tujuan pembelajaran
Jawaban: D. Menetapkan tujuan pembelajaran
- Soal Situational Judgement Test (SJT) PPPK Guru 2023 (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 Teori belajar Gagne, Taksonomi Bloom dan perkembangannya, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 Teori Belajar Piaget, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 Teori Belajar Gagne, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 Teori Belajar Ausubel download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 Profil Pelajar Pancasila download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Karakteristik Murid Berkebutuhan Khusus, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Individualized Education Program (IEP) dan Prinsip-prinsip differentiated learning, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Konsep dan Prinsip Assessment as Learning dan Assessment for Learning, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Active Listening, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Teori Dasar Komunikasi, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Kesepakatan dan Kebiasaan Positif di Lingkungan Belajar, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Konsep dan prinsip-prinsip motivasi dalam pendidikan, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Mengembangkan Motivasi Siswa, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Behavior modification & habit formation, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Prinsip-prinsip reward, punishment, dan reinforcement dalam pembentukan tingkah laku, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Desain Pembelajaran, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Facilitate learning, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Berfikir Kritis, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Berbagai Teknik Asesmen di Tingkat Kelas (Classroom-based Assessment) Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Pemanfaatan Hasil Asesmen untuk Perbaikan Pembelajaran (Feedback), download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Program Remedial dan Program Pengayaan Berdasarkan Hasil Asesmen, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Refleksi, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Kode Etik Guru, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023: Interaksi Guru-Murid, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023: School Safety, download(Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Diversity, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Pengertian dan Pengembangan Potensi, download (Disini)
- Soal PPPK Guru 2023 tentang Perencanaan Karir dan Pengembangan Potensi Diri, download (Disini)