Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Belajar Humanistik dalam Pembelajaran


Apabila Anda ingin menerapkan teori belajar humanistik dalam pembelajaran Anda, Apakah yang perlu Anda perhatikan? Coba sampaikan pendapat Anda!

Jawaban:

Teori belajar humanistik adalah kumpulan pemikiran tentang belajar berdasarkan wawasan yang melihat manusia secara utuh atau konfluen (Suciati dkk, 2019). Kusumaningtyas dkk (2019) menyebutkan teori belajar humanistic menekankan pada perkembangan positif dalam diri peserta didik, yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang dimilikinya kemudian mengembangkannya. 

Fathurrochman & Sulistyorini (2012) menyatakan bahwa kebutuhan manusia harus diperhatikan, terutama oleh pendidik saat belajar, selain itu perhatian dan motivasi belajar juga harus dikembangkan kerena keduanya menjadi dasar untuk berkembangnya kebutuhan dasar. 

Pendidikan yang humanistik menurut pendapat Combs (dalam Suciati, 2019) adalah bagaimana caranya membawa peserta didik memperoleh arti bagi pribadinya dari subject mattu itu; bagaimana peserta didik menghubungkan bahan pelajaran dengan kehidupannya. 

Tujuan belajar menurut pendekatan humanistik (Haerullah & Hasan, 2017) adalah untuk memanusiakan manusia dan proses belajar dianggap berhasil jika peserta didik mampu memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. 

Combs dalam Haerullah & Hasan (2017) menegaskan bahwa belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Dalam teori humanistic menurut Haryando (2020), proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri.

Dalam penerapan teori ini menurut Rogers (dalam Haerullah & Hasan, 2017) yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

  1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
  2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
  3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
  4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.

Kemudian ditegaskan oleh Aspy dan Roebuck (dalam Haerullah & Hasan, 2017), yang perlu diperhatikan seorang pendidik dalam menerapkan teori pembelajaran humanistik adalah sebagai berikut: 

  1. merespon perasaan siswa
  2. menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
  3. berdialog dan berdiskusi dengan siswa;
  4. menghargai siswa
  5. kesesuaian antara perilaku dan perbuatan.
  6. menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa 
  7. tersenyum pada siswa. 

Maka dalam penerapan di kelas pembelajaran peran guru (Herliani, 2021), adalah memfasilitasi pengalaman belajar kepada peserta didik dan mendampingi peserta didik untuk memperoleh tujuan pembelajaran, sementara peserta didik berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri.

Maka dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menerapkan teori humanistic di kelas pembelajaran hendaklah seorang guru memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Guru hendaklah merumuskan tujuan pembelajaran dengan jelas 
  • Guru mengupayakan agar peserta didik aktif dalam pembelajaran bukan pasif
  • Belajar bukan atas dasar paksaan terhadap peserta didik namun lahir dari keinginan peserta didik.
  • Memastikan peserta didik menentukan pilihan sendiri, kebebasan dalam berpendapat dan mempertimbangkan keragaman kemampuan mereka 
  • Tidak menerapkan hukuman, serta memanusiakan peserta didik seutuhnya.
  • Guru hendaknya memberikan kesempatan yang sama terhadap semua peserta didik serta melalukan evaluasi secara berkala atas ketercapaian tujuan pembelajaran


Referensi:

  • Fathurraochman. M & Sulistyorini. 2012. Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Teras
  • Haerullah. A & Hasan. S. 2017. Model & Pendekatan Pembelajaran Inovatif (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: CV Lintas Nalar
  • Haryanto. 2020. Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen). Yogyakarta: UNY Press
  • Herliani, Boleng, D.T, Maasawet. E.T. 2021. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jawa Tengah: Penerbit Lakeisha.
  • Kusumaningtyas. R. A, Damayanti. R, Hastuti, S. B, Fatmawati. B. S. 2019. Uji Kompetensi Guru. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara
  • Suciati, dkk. 2019. Materi Pokok Integrasi Teori dan Praktek Pembelajaran. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
  • Yuberti. 2014. Teori Pembelajaran dan Pengembangan Bahasa Ajar dalam Pendidikan. Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja (AURA)