Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Belajar Kognitif dapat Menjelaskan Bagaimana Seseorang Belajar


Teori belajar kognitif adalah kerangka kerja yang penting untuk memahami bagaimana seseorang belajar. Teori ini menekankan peran proses kognitif, seperti persepsi, pemahaman, ingatan, dan pemecahan masalah dalam pembelajaran. Salah satu ahli yang dikenal dengan kontribusinya terhadap teori belajar kognitif adalah Jean Piaget.

Jean Piaget, seorang psikolog perkembangan, mengembangkan teori perkembangan kognitif yang menekankan tahapan-tahapan dalam perkembangan pikiran manusia. Menurut Piaget (1954) anak-anak melewati serangkaian tahap pengembangan intelektual, dan belajar terjadi melalui interaksi aktif dengan lingkungan mereka. Piaget menyoroti pentingnya konstruksi pengetahuan oleh individu, di mana individu secara aktif membangun pemahaman mereka tentang dunia.

Piaget (1952) juga menyatakan bahwa belajar adalah proses perkembangan kognitif. Ia mengemukakan bahwa anak-anak melalui empat tahap perkembangan kognitif, yaitu sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal.

Selain Piaget, teori belajar kognitif juga dikembangkan oleh ahli lain, seperti Lev Vygotsky, yang menekankan peran sosial dalam pembelajaran. Vygotsky (1978) mengusulkan konsep zona perkembangan proximal, yang menggambarkan perbedaan antara kemampuan individu untuk memecahkan masalah secara mandiri dan kemampuan mereka ketika dibimbing oleh orang lain.

Jadi teori belajar kognitif ini menekankan bahwa belajar adalah proses mental yang aktif, di mana individu membangun pengetahuan dan pemahamannya sendiri. Teori ini juga mengakui bahwa faktor-faktor internal, seperti kognisi, motivasi, dan kepribadian, berperan penting dalam belajar. 

Seperti yang disampaikan Ausubel (1968), bahwa belajar adalah suatu proses internal yang terjadi dalam pikiran siswa. Ia juga berpendapat bahwa belajar bermakna adalah proses belajar yang melibatkan pemahaman dan pengintegrasian informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada.

Selanjutnya Bruner (1960), menyatakan bahwa belajar adalah proses penemuan. Ia berpendapat bahwa siswa belajar dengan baik jika mereka diberi kesempatan untuk menemukan sendiri informasi yang mereka butuhkan.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan teori belajar kognitif dalam pembelajaran:

  • Pembelajaran dengan menggunakan metode discovery learning. Metode ini melibatkan siswa dalam proses menemukan sendiri informasi yang mereka butuhkan (Bruner, 1960)
  • Pembelajaran dengan menggunakan metode problem-based learning. Metode ini melibatkan siswa dalam memecahkan masalah yang kompleks (Bruner, 1960)
  • Pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif. Metode ini melibatkan siswa dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran (Johnson, D. W., & Johnson, R. T.,1991)

Referensi:

  • Bruner, J. S. (1960). The process of education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
  • Johnson, D. W., & Johnson, R. T. (1991). Cooperative Learning: Increasing College Faculty Instructional Productivity. ASHE-ERIC Higher Education Reports. ERIC Clearinghouse on Higher Education.
  • Piaget, J. (1952). The origins of intelligence in children. New York: International Universities Press.
  • Piaget, J. (1954). The Construction of Reality in the Child. New York: Basic Books.
  • Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes. Cambridge, MA: Harvard University Press.