Keterampilan Abad ke-21 dan Transformasi Pendidikan di Indonesia
Kemajuan dan perkembangan zaman amat mempengaruhi perkembangan pendidikan. Abad 21 adalah era globalisasi yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan.
Informasi tersedia dimana saja dan dapat diakses kapan saja, komputasi semakin cepat, otomasi menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin. serta komunikasi dapat dilakukan dari mana saja dan kemana saja. Dengan demikian, abad 21 menuntut sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing secara global.
P21 (Partnership for 21st Century Learning, http://www.p21.orgLinks to an external site.) mengembangkan framework pembelajaran di abad 21 yang menuntut siswa untuk memiliki serangkaian keterampilan. Anda pasti sudah mengetahui tentang keterampilan 4C: critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreativitas), collaboration (kolaborasi), dan communication (komunikasi).
Selain itu, siswa juga dituntut untuk terampil memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Pada akhirnya seluruh keterampilan ini diharapkan dapat menyiapkan generasi masa depan yang siap menghadapi berbagai tantangan.Peran guru pun mengalami perubahan. Jika sebelumnya pembelajaran berpusat pada guru sebagai sumber informasi, kini pendekatan pembelajaran lebih berfokus pada siswa. Guru menjadi fasilitator yang mendampingi siswa dalam pembelajaran kreatif, menumbuhkan literasi digital, dan berperan sebagai pembimbing untuk membentuk keterampilan sebagai pembelajar sepanjang hayat.
Framework Pembelajaran Abad ke-21 yang dikembangkan oleh Partnership for 21st Century Learning (P21) menekankan pentingnya keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan siswa di bidang teknologi, media, informasi, inovasi, serta keterampilan hidup dan karir. Keterampilan ini mencakup Learning and Innovation Skills (keterampilan belajar dan berinovasi), Information Media and Technology Skills (keterampilan teknologi dan media informasi), serta Life and Career Skills (keterampilan hidup dan berkarir).
Keterampilan belajar dan berinovasi (4Cs) melibatkan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreasi. Sementara itu, keterampilan teknologi dan media informasi melibatkan literasi digital, literasi informasi, literasi media, dan penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran. Keterampilan hidup dan berkarir meliputi fleksibilitas, inisiatif, interaksi sosial, produktivitas, kepemimpinan, dan tanggung jawab.
Dalam rangka mencapai visi untuk menciptakan Pelajar Pancasila, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi merumuskan komitmen untuk menciptakan pelajar yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Kompetensi pelajar Pancasila mencakup aspek internal dan eksternal, dengan fokus pada penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, serta persiapan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 di Abad ke-21. Dengan demikian, diharapkan Pelajar Indonesia dapat berkontribusi dalam pembangunan global yang berkelanjutan dan mampu menghadapi berbagai tantangan.