Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh umpan balik aksi nyata merdeka belajar


Umpan balik memiliki tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu Aksi Nyata. Dengan memanfaatkan umpan balik, kita dapat menilai sejauh mana implementasi berhasil dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan:

  1. Formulir Respons Siswa: Buat formulir sederhana yang berisi pertanyaan terkait pelaksanaan Aksi Nyata, seperti "Apa yang Anda temukan paling bermanfaat dari Aksi Nyata ini?"
  2. Ringkasan Tanggapan Siswa: Buat rangkuman dari respons siswa terhadap Aksi Nyata, baik dalam bentuk tabel atau catatan tertulis.
  3. Tangkapan Layar: Ambil tangkapan layar dari jawaban siswa atau objek yang relevan dengan Aksi Nyata.

Penting untuk memastikan bahwa umpan balik yang diberikan:

  • Deskriptif: Jelaskan secara rinci apa yang berhasil dan identifikasi area yang perlu diperbaiki.
  • Terfokus: Fokus pada aspek-aspek yang relevan dengan tujuan Aksi Nyata.
  • Konstruktif: Berikan saran perbaikan dengan cara yang positif dan membangun.

Contoh 1

Mohon diberi umpan balik:
  1. Apakah rencana tindak lanjut sudah sesuai dengan asesmen diagnostik? Jelaskan alasannya!
  2. Apakah rencana tindak lanjut sudah mencakup strategi pembelajaran di kelas dan sudah mengintervensi siswa? Jelaskan alasannya!
Jawaban: 
  1. Ya, rencana tindak lanjut sudah sesuai dengan asesmen diagnostik karena terlihat adanya keterkaitan antara hasil asesmen dengan langkah-langkah konkret dalam rencana. Perencanaan ini mencerminkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan siswa berdasarkan asesmen diagnostik, yang dapat membantu menyusun langkah-langkah yang relevan dan sesuai.
  2. Rencana tindak lanjut sudah mencakup strategi pembelajaran di kelas dan intervensi siswa. Hal ini terlihat dari rinciannya mengenai strategi pembelajaran yang akan diterapkan di kelas untuk mengatasi kelemahan yang teridentifikasi. Selain itu, adanya langkah-langkah intervensi langsung terhadap siswa menunjukkan keseriusan dalam menangani kesulitan belajar mereka, menciptakan pendekatan yang komprehensif dan terfokus pada perbaikan.
Contoh 2:
  1. Apakah gurumu melibatkanmu saat diskusi di kelas?
  2. Apakah gurumu menjelaskan fungsi dan kegunaan keyakinan kelas sehingga kamu memahaminya?
  3. Apakah gurumu juga sering mendiskusikan denganmu tentang keyakinan kelas?
Jawaban:
  1. Ya, guruku melibatkan saya secara aktif dalam diskusi di kelas. Saya merasa didukung untuk berpartisipasi dan berbagi pandangan selama diskusi, menciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan berinteraksi.
  2. Guruku menjelaskan dengan jelas fungsi dan kegunaan keyakinan kelas, sehingga saya memiliki pemahaman yang baik tentang konsep tersebut. Penjelasan yang diberikan membantu memperjelas peran keyakinan kelas dalam konteks pembelajaran.
  3. Ya, guruku sering mendiskusikan keyakinan kelas bersama saya. Diskusi ini tidak hanya memperkuat pemahaman saya tentang konsep tersebut tetapi juga memberikan kesempatan untuk berbagi pandangan dan mendiskusikan bagaimana keyakinan kelas dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran sehari-hari.